Pages

Subscribe:

Labels

Sabtu, 01 Oktober 2011

Analisis Materi Tarikh

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS MATERI TARIKH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Materi Tarikh, Untuk SD dan MI Kelas IV, Semester 1
I.         MATERI
Dalam buku Pendidikan Agama Islam, untuk SD dan MI Kelas IV, Karangan Aleq Masrofi; Holil Setiadi dan Nunung Nuryanti, yang diterbitkan oleh Widya Utama disebutkan bahwa materi Tarikh pada Bab Menceritakan Kisah Nabi adalah sebagai berikut :
A.                            Nabi Adam a.s
1.      Nabi Adam Manusia Pertama
Ayat-ayat yang menjelaskan sub bab ini adalah QS. Al-Hijr : 26-27 tentang penciptaan Nabi Adam as dan penciptaan Malaikat; QS. Al-Baqarah : 34 dan QS. Al-Hijr : 32-35 tentang kesombongan Iblis yang tidak mau menaati perintah Allah swt untuk bersujud kepada Nabi Adam as; kemudian penjelasan tentang penciptaan Hawa dan perintah Allah untuk tidak mendekati pohon Khuldi serta bujukan Iblis supaya mereka melanggar perintah Allah. Dan di sinilah Nabi Adam as dan Hawa bertaubat kepada Allah, dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah : 37.
2.      Kehidupan Nabi Adam dan Hawa di Bumi
Menceritakan kehidupan Nabi Adam dan Hawa di bumi sebagai khalifah pertama. Dan diceritakannya kehidupan berkeluarga serta beberapa kisah dan konflik yang terjadi diantara anak-anak mereka.

B.  Nabi Muhammad saw.
1.      Kelahiran Nabi Muhammad saw
Menceritakan kelahiran Nabi Muhammad saw dan kehidupan masyarakat di masa itu. Buku tersebut menceritakan tentang keadaan masyarakat sebelum Nabi Muhammad saw dilahirkan, bagaimana perilaku kaum Jahiliyah pada masa itu sampailah pada kelahiran Nabi saw dan dakwahnya.
2.      Masa Kanak-kanak Nabi Muhammad saw
Menceritakan tentang kehidupan Nabi Muhammad saw pada masa kanak-kanaknya dalam keadaan yatim kemudian menjadi piatu dan kisah pengasuhan beliau oleh Kakeknya serta pamannya ketika kakek beliau juga wafat. Kisah perjalanan beliau ke negeri Syam untuk berdagang serta cerita bertemunya dengan pendeta yang memberi tahu bahwa nabi Muhammad terdapat tanda-tanda akan diangkat menjadi nabi terakhir dan menjadi orang yang besar. Pendeta tersebut bernama Buhaira.
3.      Pergi ke Negeri Syam untuk Kedua Kalinya
Nabi Muhammad bekerja sebagai pedagang, pada usianya yang ke 25 tahun. Menjalankan barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid, ia adalah seorang wanita pedagang yang terpandang dan kaya raya di negeri Syam.
4.      Menikah dengan Khadijah
Khadijah meminta rekannya yang bernama Nafisah binti Munyah untuk menemui Muhammad. Khadijah meminta agar Muhammad mau menikah dengannya, ternyata Muhammad menerima tawaran itu. Diceritakan pada saat Khodijah menikah berusia 40 tahun dan usia nabi Muhammad 25 tahun. Dari hasil pernikahan beliau dengan Khadijah, mereka mempunyai tujuh orang anak, yaitu :
a.       Empat orang perempuan, yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
b.      Tiga orang laki-laki, yaitu Abdullah, Qasim dan Ibrahim.
Semua anak beliau meninggal dunia ketika beliau masih hidup, kecuali Fatimah. Dia meninggal dunia saat enam bulan setelah Nabi Wafat.
5.      Menjadi Rosul
a.       Wahyu yang pertama
Turun di Gua Hira, melalui malaikat Jibril dan surat pertama yang turun adalah surat Al-‘Alaq ayat 1-5.
b.      Wahyu yang kedua
Surat Al-Muddatstsir ayat 1-7. Dan kisah beliau dalam mensyiarkan agama Islam.

II.      ANALISIS
1.      Tujuan SK dan KD
a.       Standar Kompetensi (SK), meliputi :
·      Menceritakan Kisah Nabi
b.      Kompetensi Dasar (KD), meliputi :
·      Menceritakan kisah Nabi Adam a.s.
·      Menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad saw.
·      Menceritakan perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad saw.
v Keterhubungan dengan Tujuan SKI
Melihat dari tujuan pembelajaran secara umum, apakah ada dampak yang mempengaruhi dari target-target yang sudah ditentukan dalam SKKD di atas. Artinya, apakah seorang siswa mampu untuk mencapai target yang dituliskan dalam SKKD tersebut, dan itu dapat dilihat pada tercapainya Indikator. Dari proses belajar mengajar materi tarikh bab Kisah Nabi ini, siswa dapat mencapai tujuan sebagai berikut :
·         Siswa mampu mengetahui kisah nabi Adam as dan kisah Nabi Muhammad saw.
·         Siswa dapat membaca dan menterjemahkan QS. Al-Hijr : 26-27; QS. Al-Baqarah : 34; QS. Al-Hijr : 32-35 QS. Al-Baqarah : 37.
·         Siswa dapat menceritakan kisah Nabi Muhammad saw dan dapat menceritakan kisah beliau pada masa kanak-kanak.

2.      Struktur dan Isi Kurikulum
a.      Keterhubungan dengan SKKD
Dari materi Tarikh ini, tujuan pembelajarannya adalah supaya siswa dapat menceritakan kembali materi tersebut dari apa yang telah dijelaskan dalam pembelajaran. Artinya, siswa diharapkan memenuhi gread-gread yang sudah ditentukan SKKD. Dalam materi kelas IV ini adalah Cerita kisah Nabi, dengan Kompetensi Dasar sebagai berikut :
·         Menceritakan Kisah Nabi Adam as. Siswa dapat menceritakan kembali kisah Nabi adam as setelah guru menjelaskan atau setelah siswa membaca dari buku kisah nabi. Siswa mengetahui bahwa Nabi Adamlah Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah. Dan dapat menceritakan kisah beliau ketika tinggal di surga sampai pada sebab Nabi Adam diturunkan ke Bumi beserta Hawa. Dari kisah tersebut, siswa akan dapat menerapkan dan mensuritauladani dari akhlak nabi Adam dan Hawa yang bertaubat kepada Allah karena tidak mematuhi perintah Allah untuk tidak makan buah Khuldi, dan siswa mampu mengambil hikmah dari contoh betapa sombongnya setan yang tidak mau mentaati perintah Allah untuk tunduk kepada nabi Adam. Hal ini dapat diaplikasikan kepada siswa agar mereka senantiasa tunduk dan patuh dalam menjalankan perintah Allah.

·         Menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad saw dan perilaku beliau pada masa kanak-kanak. Siswa dapat memahami dan menguraikan cerita perjalanan Nabi Muhammad saw. Akan lebih detile ketika guru sebelum menceritakan kisah Nabi Muhammad saw mengingatkan kembali kepada siswa tentang bagaimana kehidupan sebelum dilahirkannya nabi Muhammad saw. Yaitu kehidupan masa Jahiliyah. Dan barulah guru menceritakan kisah kelahiran Nabi, dengan menjelaskan kondisi Nabi saat dilahirkan dalam keadaan Yatim dan seterusnya.  Selanjutnya dijelaskan pula perilaku nabi Muhammad pada masa kanak-kanak, dan kisah perjalanan Nabi setelah menjadi Rosul dalam berdakwah untuk menyelamatkan umat dari jaman jahiliyah. Dengan cerita yang menarik siswa akan mudah memahami penjelasan guru. Dengan begitu akan tersisipkan hikmah dan gambaran kepada siswa agar senantiasa mengingat dan mencontoh betapa luar biasanya perjalanan Nabi dan sifat beliau sehingga akan menumbuhkan rasa kecintaan siswa kepada beliau karena kehebatannya.

b.      Keluasan dan Kedalaman Materi
v Keluasan
Melihat materi yang dituliskan dalam SKKD, materi ini sudah cukup luas untuk dipelajari siswa SD kelas IV. Karena mengingat usia SD adalah usia yang mudah bosan dan jenuh ketika materi terlalu banyak dan luas. Yang ditekankan pada bab ini keluasan materinya hanya sebatas pengetahuan dasarnya. Yang terpenting adalah siswa dapat mencapai indicator dari bab ini. Akan lebih baik ketika guru menyarankan kepada siswanya supaya membaca buku cerita nabi (selain buku ajar) sebagai keluasan pengetahuan, supaya tidak terpaku pada bahan ajar saja.   
v Kedalaman
Kedalaman materi pada bab ini, sudah cukup luas dan mendalam untuk anak seusia SD kelas IV. Kedalaman materi haruslah mempertimbangkan bobot pelajaran yang akan disampaikan, dan haruslah mengetahui siapa yang kita akan ajar. Sehingga materi tersebut sesuai dengan kapasitas siswanya, tidak terlalu berat dalam mencapai indicator yang sudah ditentukan.

c.       Strategi
·         Tingkat Usia peserta didik dan jenjang pendidikan : dalam menyampaikan suatu pesan haruslah komunikator melihat siapa yang diajak berkomunikasi. Dalam materi ini adalah untuk siswa kelas IV SD. Bahasa-bahasa yang digunakan (artikulasi bahasa) dan cara atau metode yang digunakan dalam penyampaian materi  haruslah diperhatikan. Sebab, hal ini akan mempengaruhi proses berlangsungnya belajar mengajar serta tingkat pemahaman siswa dalam memahami materi.

·         Proses belajar mengajar : hal ini menurut saya terletak pada metode seorang guru dalam proses belajar  mengajar. Penggunaan metode yang tidak cocok dengan materi akan menimbulkan gangguan seperti jenuh, bosan. Misal guru hanya menggunakan metode ceramah saja, tentu hal itu akan mengakibatkan siswa merasa bosan dan akhirnya kelas menjadi ribut dan memecahkan konsentrasi siswa lain di kelas. Tentu guru dituntut agar menguasai manajemen kelas. Sehingga kelas menjadi produktif dan proses belajar mengajar menjadi efektif. Menurut saya metode yang cocok untuk materi ini adalah dengan menggunakan metode diskusi, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok diberi satu tema atau kasus untuk dibahas dan dipecahkan bersama-sama kemudian tiap kelompok tersebut menunjuk satu juru bicara untuk mempresentasikan di depan kelas untuk member kesempatan kepada kelompok lain yang ingin menanggapi, menyanggah dan bertanya. Peran guru di sini hanya sebagai pembimbing dan pengarah diskusi. Dengan begitu kelas menjadi produktif dan meminimalisir dari kejenuhan siswanya.

·         Bimbingan dan Penyuluhan : tentu kita faham bahwa setiap individu mempunyai karakter yang berbeda-beda. Di dalam kelas terdapat perbedaan yang kompleks diantara siswa-siswanya, baik dari perbedaan gaya belajar siswa dan perbedaan daya tangkap siswa. Hal itu memberikan solusi kepada guru kelas agar menguasai metode apa yang membantu proses berlangsungnya pembelajaran. Siswa A berbeda dengan siswa B, hal ini akan mempengaruhi berlangsungnya pembelajaran. Ketika siswa A merasa kesulitan dalam mengikuti salah satu mata pelajaran, di sinilah peran guru supaya melakukan pendekatan untuk bimbingan, dengan menanyakan factor yang menyebabkan siswa merasa sulit. Sehingga siswa merasakan kenyamanan dalam pembelajaran. Menurut saya pada point ini sangatlah penting bagi guru untuk melakukan suatu pendekatan sebagai jenjang bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa, seperti meluangkan waktu bagi siswa yang ingin berkonsultasi diluar pelajaran, hal ini sangat membantu siswa yang kurang faham atau merasa kesulitan dalam mengikuti materi ini. Dengan adanya bimbingan dan penyuluhan tersebut, dapat menjadikan siswa menjadi nyaman dan membantu siswa memecahkan masalah atau hambatan yang dialami siswa. Guru juga bisa menjadi sahabat karena menggunakan  komunikasi yang baik dan mempunyai sifat yang care terhadap siswanya. 

·         Sarana dan Alat belajar mengajar : sarana dan alat belajar yang membantu dalam proses belajar mengajar sangatlah penting. Dengan alat akan bisa membantu seorang guru dalam menyampaikan materi. Dalam bab ini penyampaian tentang kisah Nabi Adam as dan Nabi Muhammad saw, sarana dan alat belajar mengajar yang membantu materi ini dapat menggunakan alat dan sarana seperti kepingan CD Kisah Tauladan (Nabi Adam as dan Nabi Muhammad saw) dalam bentuk video, yang peran pengganti Nabi dengan menggunakan Cahaya; penyajian materi dengan menampilkan atau memaparkan slide-slide pada powerpoint yang menarik dan diselingi gambar-gambar yang sesuai dengan anak seusia SD kelas IV; pemutaran ayat-ayat Al-Qur’an dengan media Visual yaitu memutarkan MP3 Murotal, misalnya pemutaran QS. Al-‘Alaq ayat 1-5, dan ditirukan oleh siswa-siswa sehingga di sini terdapat dua hikmah selain siswa menghafal surat tersebut, siswa juga dapat membaca surat tersebut dengan seni baca murotal yang indah. Penggunaan alat yang dapat membantu proses berlangsungnya pembelajaran biasanya menggunakan alat seperti : Globe berfungsi sebagai penunjuk letak geografis di mana tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan materi seperti kota Mekkah dan lain-lain; Laptop berfungsi sebagai sarana penayangan dari materi yang akan disampaikan melalui penayangan power point; LCD; layar proyektor; papan tulis; spidol; Internet berfungsi sebagai referensi tambahan untuk mengunduh atau mendownload bahan ajar tambahan dan sebagai penunjuk yang riil yang dapat membantu globe, Misalnya kita hanya menuliskan Gua Hira tempat Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, maka akan muncul berbagai informasi yang tidak didapat dalam buku ajar tersebut bahkan dapat menampilkan gambar Gua Hira; dan alat bantu pembelajaran yang lainnya.

d.      Evaluasi : evaluasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan. Mulai dari input; proses pelaksanaan dan Outcome atau hasil yang dicapai dari pembelajaran. Evaluasi akan terlihat ketika siswa memenuhi standart yang ditetapkan dalam tujuan SKKD di atas. Dengan pembuktian bahwa seorang siswa mampu menyelesaikan dan menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru, dengan begitu hasilnya akan diketahui sebagai hasil yang dicapai setelah melalui proses pembelajaran. Melihat buku yang saya analisis, evaluasi yang ada dalam buku ini sudah sesuai atau sudah relevan dengan SKKD dan Indikator yang ingin dicapai. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada kekurangan pada point evaluasi di buku tersebut. Menurut saya akan lebih lengkap dan akurat bila evaluasi tidak hanya melihat pada aspek kognitif saja melainkan pada afektif dan penekanan pada implementasi values yang terkandung dalam materi setelah siswa mempelajarinya, baik dalam sikap, attitude dan lain sebagainya. Sebab dalam pendidikan tidak hanya semata mentransfer ilmu pengetahuan atau knowledge saja akan tetapi dari aspek nilai atau values juga perlu kita pertimbangkan, guna tercapainya pendidikan yang berkualitas dan menciptakan siswa yang berakhlak yang digambarkan pada kisah Nabi tersebut.

III.   Kesimpulan
Melihat banyaknya materi yang disampaikan dalam bab ini, tentu membutuhkan pemahaman dan kemantapan pengetahuan. Seorang guru haruslah sudah siap dalam penyampaian materi dan begitu juga seorang siswa harus siap dan sungguh-sungguh dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dalam penyampaian suatu materi haruslah tidak terpaku pada satu buku atau satu sumber bahan ajar saja, guru haruslah mempunyai referensi lebih dari satu buku, sebab dengan begitu guru akan lebih mempunyai pengetahuan yang luas. Karena melihat materi yang ada dalam buku tersebut tidaklah cukup bagi guru dan siswa dalam mempelajari materi ini, karena saya merasa materi dalam buku tersebut sangatlah minimalis, meskipun jika dilihat dari aspek keluasan dan kedalaman materi untuk peserta didik yang berusia anak SD kelas IV pada khususnya sudah dianggap cukup, namun tidaklah salah ketika menggunakan buku lain sebagai pelengkap dan membantu penambahan wawasan atau pengetahuan tentang materi ini. Dengan begitu, akan tercapainya suatu tujuan yang diharapkan dan ilmu beserta nilai-nilai yang terkandung setelah berakhirnya pembelajaran yang dapat dirasakan oleh peserta didik.
Sumber: PAI-UMY